*/

Sabtu, 25 April 2015

11 Juni 2015Pak Presiden Jokowi Mantu

Pesta pernikahan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dengan Selvi Ananda dipastikan digelar oleh keluarga perempuan dan hanya berlangsung sehari.

Kepastian tanggal pernikahan Gibran-Selvi tersebut diungkapkan ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo, setelah menghadiri tanam pohon di kawasan Pedaringan, Jebres, Solo, Jumat pagi (24/4). Dia secara simbolis ikut menyerahkan dan menanam pohon.

Kepada wartawan, Sudjiatmi mengungkapkan, pesta pernikahan cucunya hanya akan berlangsung sehari. Dia mengaku tidak tahu alasan pemilihan tanggal 11 Juni, tepat sepekan sebelum masuk bulan puasa Ramadan, tersebut. Namun, dia yakin tanggal itu merupakan hari baik untuk pernikahan cucunya.

Akad nikah Gibran-Selvi dilakukan saat pagi dan berlanjut resepsi pernikahan pada sorenya.

’’Yang punya pesta keluarga perempuan. Enggak tahu kenapa tanggal 11 (Juni). Orang yang mantu Jokowi,’’ ujarnya kemarin.

Tidak ada persiapan khusus oleh keluarga besar orang nomor satu di Indonesia itu. Sudjiatmi menyebutkan, resepsi pernikahan dilangsungkan di Graha Saba Buana yang notabene adalah milik keluarga Jokowi. Selain itu, Gibran memiliki usaha katering Chili Pari.

’’Ya di Graha Saba Buana. Tidak ada persiapan khusus. Lha gedung dan kateringnya saja sudah ada,’’ ungkapnya.

Ditanya kapan Jokowi ngunduh mantu, Sudjiatmi justru menegaskan bahwa agenda tersebut tidak ada. Dia juga tidak tahu-menahu siapa saja tamu yang akan diundang. Dia meminta menanyakannya langsung kepada Jokowi.

’’Tidak ada ngunduh mantu. Ben mateng dewe nek uwit (biar matang sendiri di pohon),’’ katanya bercanda.

Namun, Sudjiatmi berharap pernikahan cucunya dengan Putri Solo 2009 itu berjalan lancar tanpa kendala dan menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah.

Sebelumnya, keluarga besar Gibran dan Selvi menutup rapat-rapat tanggal pernikahan mereka. Dalam jumpa pers Ibu Negara Iriana Jokowi, Gibran, dan Selvi beberapa waktu lalu, mereka masih enggan berbagi tanggal bahagia itu kepada publik.

Iriana yang bolak-balik Jakarta–Solo juga enggan memberikan keterangan apa pun. Dia hanya melambaikan tangan dan melemparkan senyum kepada wartawan yang menunggu di depan restoran saat kembali ke Solo, Minggu (19/4)

Abdul Basit Haz Daftar Calon Wali Kota Batam

Ketua DPW PKB Kepri, Abdul Basit Haz memantapkan hati untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam. Setelah beberapa hari lalu mendaftar di DPC PKB Kota Batam, Basit kembali mengambil formulir pendaftaan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota sekaligus di DPC PDIP Kota Batam di Batamcenter, Jumat (24/4).



“Setelah mendaftar di internal PKB, yang kedua di PDIP. Ini sesuai instruksi dari (PKB) pusat,” kata Basit usai menerima formulir pendaftaran dari tim seleksi penjaringan calon Wali Kota dari PDIP, kemarin.

Basit mengaku optimis dapat melaju mulus jadi salah satu calon yang akan berlaga dalam pentas Pilkada Kota Batam, Desember nanti. Ia juga mengklaim telah mengantongi dukungan dari pelbagai elemen masyarakat di Kota Batam.

“Saya maju sebagai perwakilan masyarakat pulau, dan ketika baliho saya pasang banyak yang merespon karena masih ingat dengan saya,” ujar Basit yang pernah maju sebagai calon Wali Kota Batam tahun 2006 silam berpasangan dengan Richard Pasaribu, meski akhirnya kalah dari pasangan Ahmad Dahlan-Ria Saptarika saat itu.

Sejauh ini, ia mengaku sudah menjalin komunikasi politik dengan beberapa nama tokoh yang juga digadang bakal maju. Antara lain, Ismeth Abdullah (mantan Gubernur Kepri), Ria Saptarika (Mantan Wali Kota Batam), Hardi S Hood (senator asal kepri di DPD). Bahkan, di antara nama-nama itu, sudah ada figur yang menurutnya sudah mulai mengerucut.

“Yang penting kami sudah saling kenal dan komunikasi nyaman, tapi siapa orangnya masih rahasia,” katanya.

Disinggung peluang bertarung dengan calon lain dari PKB, Basit mengatakan sudah mengomunikasikannya di tingkat internal. Menurut dia, partai akan menilai bakal calon berdasar senioritas dan lama kepengurusan.

“Saya salah satu tim 9 yang membentuk PKB Kepri,” kata dia.

Meski demikian, Basit mengaku menyerahkan kewenangan selanjutnya pada DPP PKB, termasuk dalam penentuan bakal calon yang akan digandeng.

“Kita berproses, soal jodoh (pasangan) serahkan pada para Ketua,” katanya.